“Sesungguhnya di tangan pemudalah
urusan bangsa dan Negara , dan di telapk kaki merekalah hidupnya suatu bangsa
.”
Berarti yang menjadi ujung tombak
suatu bangsa atau urat nadi suatu bangsa adalah pemudanya. Jika pemuda suatu bangsa
itu rendah ilmu pengetahuannya ,rendah ilmu teknologinya , rendah ilmu
psikologinya , dan apa lagi rendah moralnya , maka otomatis bangsa tersebut
akan ( masa depan suram ), namun sebaliknya jika pemuda suatu bangsa itu cerdas
,inofatif ,kreatif ,dan bermoral maka dijamin 100 % , masa depan bangsa itu
akan gemilang dan terang benderang . dengan landasan al-Qur’an surat an-Nisa ayat : 9
Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah
orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar”
Menurut ayat diatas jelas - jelas Allah swt memperingatkan manusia
supaya tidak meninggalkan generasi penerus yang lemah baik fisik, mental
ataupun intelektual, karna ini biasa menyebabkan kemunduran. Apabila generasi
muda yang ada sekarang maupun yang akan datang mempunyai kelemahan dalam
hal-hal tersebut. Maka bisa dipastikan mereka mudah terhanyut dalam gelombang
bencana kemerosotan moral yang disebabkan oleh pergaulan yang semakin bebas
serta penyalahgunaan media, karna modal utama mereka dalam membentengi diri
dari bencana tersebut adalah tingkat intelektualitas serta pemahaman manfaat
dan mudharat dari sebuah pergaulan dan media sehingga hal ini biasa memudahkan
remaja dan pemuda dalam proses filtralisasi budaya sehingga mereka terbebas
dari taqlid buta alias terbebas dari budaya ikut-ikutan. Oleh karena itu wajib
bagi kami, saya, saudara dan kita semua merasa takut jika
meninggalkan anak-anak, keturunan dan generasi yang lemah.
Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada
lima kelamahan yang harus kita hindari, yakni lemah harta, lemah fisik, lemah
ilmu, lemah semangat hidup, dan yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak.
Hadirin jika lima kelemahan ini melekat pada generasi-generasi remaja dan
pemuda kita, saya yakin mereka bukan sebagai pelopor pembangunan melainkan
sebagai firus pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur
pembangunan. Padahal hadirin…. dinegeri tercinta ini sejarah telah membuktikan
sejak tahun 1908 masa kebangkitan nasional sampai menjelang detik-detik
proklamasi dikumandangkan berbagai organisasi kepemudaan, seperti persatuan
pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong Islamanten Bond bahkan kita mengenal Budi
Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua menjadi The Grand Old Man istilah
bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan menjadi The Founding Father
pendiri, penggerak yang mampu merebut kemerdekaan.
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua
selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang akan datang agar memiliki semangat
juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita
anut saat ini, sebab سبان اليوم رجال الغد The Young today is The
leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin yang akan
datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar