Translate

Jumat, 08 Agustus 2014

PIDATO BKKBN

Assalamualaikum wr wb
Salam Genre…………..!
Yth  Bapak wali Kota ,Kota Mojokerto
Yth Bapak wakil Wali Kota, Kota Mojokerto
Yth Bapak / Ibu Sekda Kota mojokerto 
Yth Bapak /ibu muspida Kota mojokerto
Dan tak lupa hadirin dan teman –teman ku yang saya berbahagia
            Puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan inayahnya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang berbahagia ini dengan keadaan sehat wal’afiat.
            Pada kesempatan kali ini kami bertiga akan berorasi tentang “GENERASI BERENCANA YANG BIJAK, BERETIKA, & BERMORAL”.
Hadirin yang berbahagia.
            Pemuda adalah salah satu pilar Negara yang sangat berperan dalam membangun bangsa dan negaranya. Dalam pembangunan sebuah Negara pemuda berfungsi sebagai pencetus, penggerak, dan pelaksana yang berencana, bijak, beretika, dan bermoral.
            Apabila seorang pemuda mempunyai etika dan moral dibawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimal )  ,ada yang tau ngak KKM itu apa …, yang biasanya remidi pasti tau ini ! oh tau ya ,berarti lotong pinter .Maka jangan berharap suatu bangsa dapat berdiri dengan baik ,namun apabila pemuda itu mempunyai standar kompetensi yang tinggi ,maka di jamin bangsa / Negara tersebut dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.
           



Berbicara tentang generasi berencana, menjadi sosok remaja yang merencanakan hidupnya terlebih dari segi seksualitas dengan matang tentu tidak mudah, apalagi pada tahun 2012 ini. Berbagai masalah pada remaja bermunculan. Yang paling menonjol adalah tren seks bebas, serta penggunaan napza (narkotika, psikotropika, dan zaat adiktif). Berdasarkan hasil survey Kementrian Kesehatan menyatakan bahwa 51.986 dari 115.404 pengguna NAPZA adalah mereka yang berusia remaja 16-24 tahun.namun, Bukan hanya itu, untuk pernikahan dini yang terjadi pada remaja di bawah usia 20 tahun didapati sebanyak 4,8% pada  anak berusia 10-14 tahun dan 41,9% pada anak berusia 15-19 tahun. Padahal usia yang paling tepat untuk menikah adalah minimal 20 tahun pada wanita dan 25 tahun pada laki-laki. Mengapa harus demikian? Sebab, seks pranikah dapat memberikan dampak yang buruk  baik secara psikis, social, fisik. Dampak secara fisik bagi pelaku seks pranikah antara lain status kesehatan fisik yang rendah menyebabkan pendarahan, komplikasi dan kehamilan yang bermasalah karena memang pada usia dibawah 20 tahun organ reproduksi belum berkembang secara sempurna. Bahkan yang lebih parah lagi adalah terinfeksi HIV. Selain itu dampak sosial yang ditimbulkan adalah pelaku seks pranikah kerap kali dikucilkan oleh masyarakat yang ujung-ujungnya menimbulkan dampak psikis yaitu malu, stres dan kehilangan rasa percaya diri.
Penyimpangan prilaku remaja seperti  seks pranikah, penggunaan napza tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena berbagai faktor baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar lingkungan. Mulai dari tingkat pendidikan yang rendah, faktor ekonomi, keluarga yang tak harmonis, pergaulan yang terlalu bebas, bahkan media masa juga dapat menjadi penyebab terjadinya penyimpangan perilaku remaja. Bagaimana tidak, zaman sudah semakin maju, internet bisa diakses oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja tanpa batasan umur. Sekarang bukan hanya pelajar SMA yang bisa mencari jodoh via facebook, download film porno, dll. Tapi  pelajar SD kelas 3 pun banyak yang ikut-ikutan. Betul apa betul? Dalam hal ini kita memang tidak bisa menyalahkan sepenuhnya dampak teknologi, sebab teknologi memang harus terus berkembang, yang perlu ditata adalah kepribadian kita dalam menyikapi perkembangan teknologi tersebut. Selain itu, kurang meratanya sosialisasi program genre dikalangan remaja juga menjadi penyebab rendahnya sikap mental remaja. Remaja menjadi kurang memahami, bahwa sebenarnya sangat penting bagi mereka untuk merencanakan masa depan pendidikan dan kesehatan daripada harus menikah diusia dini.  

Oleh karena itu, marilah kita sebagai generasi muda untuk bangkit dari tidur dan menunjukkan kepada dunia bahwa kita pun mampu menjadi generasi muda yang berencana, bijak, beretika, bermoral. Dan kita punya sesuatu yang berharga yang patut untuk diperhitungkan, kita pastikan bahwa kita bukanlah generasi sampah yang biasanya hanya menjadi beban kedua orangtua, dan beban masyarakat, tetapi marilah kita buktikan kepada semua orang bahwa kita mampu menjadi yang terbaik diantara yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar