Assalamualaikum wr wb
Salam Genre…………..!
Yth Bapak wali Kota ,Kota Mojokerto
Yth Bapak wakil Wali
Kota, Kota Mojokerto
Yth Bapak / Ibu Sekda
Kota mojokerto
Yth Bapak /ibu muspida
Kota mojokerto
Dan tak lupa hadirin
dan teman –teman ku yang saya berbahagia
Puja dan puji syukur marilah kita
panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan inayahnya
kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang berbahagia ini
dengan keadaan sehat wal’afiat.
Pada kesempatan kali ini kami
bertiga akan berorasi tentang “GENERASI BERENCANA YANG BIJAK, BERETIKA, &
BERMORAL”.
Hadirin
yang berbahagia.
Pemuda adalah salah satu pilar
Negara yang sangat berperan dalam membangun bangsa dan negaranya. Dalam
pembangunan sebuah Negara pemuda berfungsi sebagai pencetus, penggerak, dan
pelaksana yang berencana, bijak, beretika, dan bermoral.
Apabila seorang pemuda mempunyai
etika dan moral dibawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimal ) ,ada yang tau ngak KKM itu apa …, yang
biasanya remidi pasti tau ini ! oh tau ya ,berarti lotong pinter .Maka jangan
berharap suatu bangsa dapat berdiri dengan baik ,namun apabila pemuda itu
mempunyai standar kompetensi yang tinggi ,maka di jamin bangsa / Negara
tersebut dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.
Berbicara
tentang generasi berencana, menjadi sosok remaja yang merencanakan hidupnya
terlebih dari segi seksualitas dengan matang tentu tidak mudah, apalagi pada
tahun 2012 ini. Berbagai masalah pada remaja bermunculan. Yang paling menonjol
adalah tren seks bebas, serta penggunaan napza (narkotika, psikotropika, dan
zaat adiktif). Berdasarkan hasil survey Kementrian Kesehatan menyatakan bahwa 51.986 dari 115.404 pengguna
NAPZA adalah mereka yang berusia remaja 16-24 tahun.namun, Bukan
hanya itu, untuk pernikahan dini yang terjadi pada remaja
di bawah usia 20 tahun didapati sebanyak 4,8% pada anak berusia 10-14 tahun dan 41,9% pada anak
berusia 15-19 tahun. Padahal usia yang paling tepat untuk menikah adalah
minimal 20 tahun pada wanita dan 25 tahun pada laki-laki. Mengapa harus
demikian? Sebab, seks pranikah dapat memberikan dampak yang buruk baik secara psikis, social, fisik. Dampak
secara fisik bagi pelaku seks pranikah antara lain status kesehatan fisik yang rendah menyebabkan
pendarahan, komplikasi dan kehamilan yang bermasalah karena
memang pada usia dibawah 20 tahun organ reproduksi belum berkembang secara
sempurna. Bahkan yang lebih parah lagi adalah terinfeksi HIV. Selain itu dampak
sosial yang ditimbulkan adalah pelaku seks pranikah kerap kali dikucilkan oleh
masyarakat yang ujung-ujungnya menimbulkan dampak psikis yaitu malu, stres dan
kehilangan rasa percaya diri.
Penyimpangan
prilaku remaja seperti seks pranikah,
penggunaan napza tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena
berbagai faktor baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar lingkungan. Mulai
dari tingkat pendidikan yang rendah, faktor ekonomi, keluarga yang tak
harmonis, pergaulan yang terlalu bebas, bahkan media masa juga dapat menjadi
penyebab terjadinya penyimpangan perilaku remaja. Bagaimana tidak, zaman sudah
semakin maju, internet bisa diakses oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja
tanpa batasan umur. Sekarang bukan hanya pelajar SMA yang bisa mencari jodoh
via facebook, download film porno, dll. Tapi
pelajar SD kelas 3 pun banyak yang ikut-ikutan. Betul apa betul? Dalam
hal ini kita memang tidak bisa menyalahkan sepenuhnya dampak teknologi, sebab
teknologi memang harus terus berkembang, yang perlu ditata adalah kepribadian
kita dalam menyikapi perkembangan teknologi tersebut. Selain itu, kurang
meratanya sosialisasi program genre dikalangan remaja juga menjadi penyebab
rendahnya sikap mental remaja. Remaja menjadi kurang memahami, bahwa sebenarnya
sangat penting bagi mereka untuk merencanakan masa depan pendidikan dan
kesehatan daripada harus menikah diusia dini.
Oleh
karena itu, marilah kita sebagai generasi muda untuk bangkit dari tidur dan
menunjukkan kepada dunia bahwa kita pun mampu menjadi generasi muda yang
berencana, bijak, beretika, bermoral. Dan kita punya sesuatu yang berharga yang
patut untuk diperhitungkan, kita pastikan bahwa kita bukanlah generasi sampah
yang biasanya hanya menjadi beban kedua orangtua, dan beban masyarakat, tetapi
marilah kita buktikan kepada semua orang bahwa kita mampu menjadi yang terbaik
diantara yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar